Apa khabar sogg? Bulan puasa nih enaknya ngapain
ya? Surging, mungkin! Eh,
surfing (Awas! Rawan batal). Tapi tak apalah mungkin arti surging itu
mencari Ridho Allah subhanahu wa ta’ala untuk menggapai surga-Nya.
Btw, beberapa hari yang lalu teman saya ada yang
ingin membeli kasur baru. Ternyata beli kasur buat mahasiswa anak kos itu gak
semudah dan sesulit yang dibayangkan (?). Langsung deh, saya punya
beberapa tips dalam memulai pemburuan kasur.
BAB I| MEMULAI
Tahukah kamu? Memulai sesuatu baiknya dengan bismillah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه بـ ” بسم الله
” فهو أبتر ” ، أي: ناقص البركة.
“Setiap perkara (kehidupan)
yang tidak dimulai dengan BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM, maka dia akan
terputus. Artinya adalah kurang barakahnya” HR. Ibnu Hibban
Sebelum membeli di luar, kita mau tak mau harus bepergian. Nah,
sebelum bepergian, ada do’a yang patut seorang muslim baca, yaitu..
Disunnahkan Membaca Do’a Ketika Menaiki Kendaraan
عَنِ ا بِنِ عُمَر رضي الله عَنهما أنَّ
رَسوُلَ الله صلى الله عليه و سلم كَانَ إذَا اسْتَوَى عَلَى بِبَعِيْرِهِ خَارِجًا
إلى السَّفَرِ كَبَّرَ ثَلاَثًا ثُمَّ قَالَ (( سُبْحَانَ الََّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا
وَ مَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَ إنَّا إلى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ. اللهُمَّ
إنَّا نَسْأَلُكَ في سَفَرِنَا هَذَا البِرَّ وَ التَقْوَى وَ مِنَ العَمَلِ مَا تَرْضَى
. اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللهُمَّ أنْتَ
الصَّاحِبُ في السَّفَرِ وَ الخَلِيْفَةُ في الأهْلِ اللهُمَّ إنّيِ أعُوْذُ بِكَ مِنْ
وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَ كَآبَةِ المَنْظَرِ وَ سُوْءِ المُنْقَلَبِ في المَالِ وَ الأهْلِ
وَ الَوَلَدِ)).
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya jika
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menaiki kendaraan ketika hendak
bepergian, Beliau bertakbir sebanyak tiga kali, kemudian berdoa: “Maha Suci
Dzat yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami dahulu tidak
mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kepada Rabb kamilah, kami akan kembali.
Ya, Allah! Kami mohon kepadaMu dalam perjalanan kami ini kebajikan dan takwa,
serta amal yang Engkau ridhai. Ya, Allah! Mudahkanlah perjalanan kami ini, serta
dekatkanlah jarak perjalanan kami. Ya, Allah! Engkaulah teman dalam perjalanan,
dan penjaga keluarga yang kami tinggal. “Ya, Allah! Sesungguhnya aku berlindung
kepadaMu dari kesulitan dalam perjalanan, kesedihan serta tempat kembali yang
buruk dalam keluarga, harta dan anak”.
Dan jika kembali dari perjalanan, disunnahkan membaca do’a
di atas, kemudian ditambah dengan lafazh: آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
(Kami kembali kepada Allah dengan bertaubat, menyembah dan memujiNya). HR
Muslim.
Ternyata, ketika ingin berangkat kita dihadapi oleh dua
pilihan. Mau naik kendaraan apa nggak (jalan kaki sogg). Memang
apa bedanya. Bedanya ada pada niatnya sogg. Dari niat bisa pengaruh ke
pahala. Iya kah? Sepele sih, tapi tunggu dulu.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا
، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَـا يَرْوِيْهِ عَنْ
رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى ، قَالَ : «إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْـحَسَنَاتِ وَالسَّيِّـئَاتِ
، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، كَتَبَهَا
اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِـهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ
عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ
كَثِيْرَةٍ ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ؛ كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ
حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِهَـا فَعَمِلَهَا ، كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً
وَاحِدَةً ». رَوَاهُ الْـبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِـيْ صَحِيْحَيْهِمَـا بِهَذِهِ الْـحُرُوْفِ
Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Azza wa
Jalla . Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allâh
menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya.
Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya,
Allâh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia
berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menulisnya di
sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai
kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi
melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang
sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya,
maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.” [HR. al-Bukhâri dan Muslim dalam
kitab Shahiih mereka]
Atau, yang terkenal.
Dari Umar bin Khathab, bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا
لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ
إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ
يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيِهِ
“Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada
niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan
dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan
rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan rasul-Nya.
Barangsiapa hijrahnya karena (harta atau kemegahan) dunia yang dia harapkan,
atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah
yang ditujunya.” Hadits Riwayat Bukhari Muslim
Nah, hubungannya ada dimana? Kalau niatnya –ikhlas– menuntut
ilmu berarti kan dapetnya pahala dan ganjaran seperti itu pula. Nih,
Sabda Nabi – shollallohu ‘alaihi wa sallam –,
ومَنْ سَلَكَ طَريقاً يَلتَمِسُ فِيه عِلماً
، سَهَّلَ الله لَهُ بِهِ طَريقاً إلى الجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh suatu jalan mencari ilmu padanya,
niscaya Alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” Hadits Riwayat
Muslim
Kalau niatnya –ikhlas– mau sholat ya beda lagi.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى
إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ كَانَتْ
خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke
salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu
dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah
satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajat.”
(HR. Muslim no. 1553)
Paham? Tapi kayaknya out of topic nih sogg. Kalau mau
dihubung-hubungin sama beli kasur bisa sogg. Tinggal lau (ente
–red) niat beli kasur tuh buat apa. Baik kah? Buruk kah? Nah, jauh banget
kan? Tapi tak mengapa, setidaknya ada satu dua hadits yang tersampaikan.
Ingat hadits nabi...
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Masih bersambung sogg. Sahur dulu.
FOOTNOTE:
Gua gak tau sob, ini shohih apa kagak, soalnya gua bukan
ustadz. [Alasan tidak diterima]. Mending lu pada cek langsung di sini.
aneh bang :-?
ReplyDelete#absurd tapi gapapa (o)
Delete